Seringkali, kita menggunakan cara berbeda untuk membentuk citra kita sendiri. Beberapa orang untuk menonjolkan dirinya yang seksi, menawan atau murni dan cantik, mereka akan menggunakan kaos kaki tinggi, dengan kaos kaki selutut, lalu apa bedanya keduanya?
Sebagai seorang apresiator, melihat keindahan merupakan sebuah kepuasan, namun sebagai seorang apresiator, pakaian yang dipadankan harus dipadankan secara wajar. Untuk menunjukkan ciri-ciri feminitas, seksualitas, keceriaan dan keindahan, banyak orang akan menunjukkannya dengan bantuan stocking dan kaos kaki selutut. Lantas, apa perbedaan kedua jenis kaos kaki ini?
Pertama, bedakan dari alam. Sebenarnya kaos kaki selutut juga bisa dimasukkan ke dalam stoking, artinya kaos kaki selutut merupakan salah satu cabang dari stoking. Agar lebih menonjolkan perbedaan ciri dan pesona temperamen wanita, maka kaos kaki pendek didesain tersendiri untuk stockingnya, yang dinamakan over knee sock karena panjangnya tepat di atas lutut.
Dari segi tekstur, sebenarnya mereka menggunakan bahan yang berbeda, sehingga akan menimbulkan sedikit perbedaan pada rasa di tangan. Sebagai perbandingan, stokingnya mungkin sedikit lebih lembut, sehingga lebih sesuai dengan karakteristik kain katun. Kaus kaki selutut sehalus dan sehalus kaus kaki sutra, itulah keunggulan kain sutra.
Dari segi kolokasi, stocking umum cocok untuk sepatu putih kecil, sepatu kanvas, sneakers, dll, lalu jaket besar dengan warna-warna cantik, ditambah sepasang kepala bola cantik bak peri. Meskipun kaus kaki lutut cocok untuk dipadukan dengan sepatu bot lutut, kedua jenis aksesori tersebut dapat memberikan kesan unik, seksi, dan menawan.
Ketiga, dari tampilannya kita bisa membedakan keduanya secara detail. Sebaliknya, stoking terkesan agak monoton, selalu didesain dengan warna hitam atau merah anggur. Namun kaos kaki selutut generasi selanjutnya lebih modis, yang tentunya lebih cocok untuk fashion wanita generasi baru, sejalan dengan estetika masyarakat.